Kamis, 22 Mei 2014

Jalan-jalan ke Umbul Sidomukti

Umbul Sidomukti, yang terletak di jalur pendakian gunung Ungaran melalui Bandungan,  memang mempunyai alam yang begitu indah. Tidak hanya itu, pengunjuang dapat mencoba uji nyali dengan flying fox, berpetualang dengan ATV, berendam di kolam renang di atas awan (lebay banget yaaa, hehehe), naik kuda dsb.


Nah foto-foto di atas adalah beberapa pemandangan di Umbul Sidomukti, indah kan?
Namun sayang sekali akses jalan menuju tempat tersebut masih kurang memadai, selain sempit, beberapa jalan juga rusak. Akibatnya jika pas liburan dan pengunjungnya padat, wah....macetnya bukan main. Bisa-bisa malah putar balik arah dan gak jadi kesana, hehe. Untungnya rasa sebal menunggu terurainya kemacetan jalan terbayarkan dengan pemandangan alam yang aduhai. Paling saya sukai adalah adanya kolam renang yang serasa di atas awan.


Inilah sedikit curhat saya mengenai jalan-jalan di Umbul Sidomukti.

Puring Naik Kasta

Puring (Codiaeum variegatum) yang dulu dikenal sebagai tanaman kuburan kini telah berubah image menjadi tanaman hias outdoor yang cukup indah. Hadirnya puring impor menambah semarak jenis-jenis baru yang mejeng di pameran tanaman hias. Belum lagi ditambah puring hasil silangan baik yang silangan lokal maupun silangan mancanegara. wal hasil puring lokal yang biasa nongkrong di makampun kini naik tahta, paling tidak selalu laris manis sebagai tanaman penghias lansekap, taman kota, perumahan dan pajangan baik indoor maupun outdoor.
Salah satu jenis puring yang jadi primadona adalah puring kura-kura. Bentuk daun yang mirip karkas kura-kura ini mampu mencuri perhatian banyak hobiis tanaman hias.

Asiknya memelihara puring adalah karena warnanya mencolok dan beragam dari mulai hijau, kuning, jingga, merah, sampai merah gelap. Selain itu perawatannya cukup mudah, mau ditaruh ditempat teduh maupun panas tetep oke. Seperti puring kura-kura yang atas berdaun lebih lebar namun warna kurang mencolok karena ditempatkan di tempat teduh yaitu teras rumah. Sedangkan foto yang bawah daun lebih sempir namun warna sangat mencolok karena ditempatkan di tempat panas terbuka full.
Puring lain yang jadi incaran hobiis adalah puring oscar.

Puring ini saya perbanyak dengan mencangkok, walaupun sebenarnya mudah juga diperbanyak melalui stek batang. Video perbanyakan puring dengan pencangkokan dapat dilihat melalui link berikut: Cangkok Puring

Jenis puring yang paling saya sukai adalah puring apel, selain bentuk daunnya yang bundar, warna daunnyapun sangat manis dilihat karena dominan merah.
Sebenarnya puring lokalpun tak kalah menarik. Justru dengan harga yang lebih terjangkau, permintaan akan puring lokal untuk tanaman lansekap lumayan banyak. Jenisnyapun sangat beragam hingga kadang sampai bingung menghafalkan nama-namanya dan tak jarang mempunyai sebutan yang berbeda di lain daerah. Ada puring telor, keris, kirana, sakura dsb.




Jika bingung mengoleksi banyak puring karena makan tempat, bisa kok disiasati dengan cara menyambung (mengenten) berbagai varian puring pada satu tanaman utama.


Puring sambungan seperti foto di atas sering dinamakan puring combi. Foto yang pertama adalah sambungan puring kirana dengan puring jet. Sedangkan foto kedua, sebagai batang bawa saya gunakan puring tokek, yang saya sambung dengan empat varian puring yaitu puring jet, keris, jari dan sakura.
Video cara menyambung puring dapat dilihat pada link berikut: Enten Puring

Semoga tulisan ini bermanfaat, kurang lebihnya mohon maaf.